Bab 1986
Suara teriakan itu lalu diikuti oleh dentang sesuatu yang jatuh ke lantai.
Madeline, yang tiba-tiba punya satu pemikiran, langsung berbalik dan melihat ke belakang, dan kemudian dia melihat darah merah cerah menetes dari pergelangan tangan kiri Hannah lalu ke pisau buah bernoda darah yang sudah jatuh ke lantai.
Sesaat kemudian, wajah Hannah menjadi pucat. Dia menggertakkan gigi-giginya dan memelototi Madeline dengan penuh kebencian. "Eveline, jika aku mati, kaulah pembunuhku."
Setelah menggertakkan gigi-giginya dan mengucapkan kata-kata itu, tubuhnya perlahan-lahan jatuh lunglai ke lantai.
Dengan nyawa Hannah sedang dipertaruhkan, Madeline tidak peduli lagi dengan perilaku Hannah yang tidak masuk akal dan biadab, dan dia pun melangkah maju lalu menahan gadis itu.
Namun, Hannah menjauhkan dirinya dari Madeline.
"Aku tidak butuh bantuanmu, Eveline. Hentikan sikap munafikmu. Kau hanya ingin aku mati!"
Hannah dengan sekuat tenaga menarik lengan baju Madeline.
“Lihat, semuanya. Wanita ini,

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link