Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 477

Setelah Jeremy mengatakan itu, udara di sekitar mereka pun membeku. Kemarahan di mata Madeline terguncang. “Jeremy, apa kau bilang?” Pria itu melihat tatapan Madeline yang mendesak dan hatinya terasa sakit. “Jeremy, ulangi apa yang barusan kamu katakan! Kau sudah tahu bahwa anak kita belum meninggal? Kamu tahu dimana dia?” Madeline tak bisa lagi mengendalikan emosinya. Dia mencengkram pundak pria itu dan bertanya, "Katakan padaku! Bilang sekarang! Di mana anak itu?” Jeremy merasa hancur, dan dia menyalahkan dirinya sendiri saat melihat air mata menggenang di mata Madeline yang memerah. "Tenang, Maddie...” “Tenang? Kau pikir aku bisa tenang sekarang?" Madeline mendengus dan bertanya. Tatapannya setajam es. “Jeremy, kau tak peduli dengan anak itu tapi aku peduli! Tahukah kau betapa menyakitkan rasanya terpisah dari anakmu? Kau tidak akan tahu karena kau tak berperasaan! Cuma penyihir Meredith itu yang ada di hatimu yang berdarah dingin dan tanpa emosi!” “Daddy, Mommy.” Saat Madeline hend

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.