Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 98

Madeline seketika patah bagaikan boneka kayu tanpa tali, kehilangan semua kesadaran. Dunianya seperti menggelap dengan tiba-tiba dan rasa sakit yang intens seakan-akan kulit tangannya dikupas menelan seluruh kesadarannya. "Tidaaak!" Dengan putus asa ia menerjang maju ke arah abu yang perlahan dimusnahkan oleh salju dan hujan. Madeline menangis memilukan, tangannya yang bergetar dengan putus asa mengusap-usap batuan yang tidak rata sembari berusaha mengumpulkan abu yang tersisa. Namun, abu itu perlahan memerah oleh darah yang keluar dari telapak tangannya, dan kemudian meleleh dalam hujan dan salju. Hanya seperti itu, seberkas cahaya redup harapannya benar-benar musnah. Ia menangis dan tertawa memilukan, mata merah dan basahnya menatap Jeremy. Ia tidak lagi mengenali pria ini. Tidak, ia tidak pernah mengenalnya. Madeline menggertakkan gigi-giginya dan menatap ke pria yang berdiri tegak itu, kedua matanya benar-benar tajam. "Jeremy, kau akan menyesali ini!" Melihat tatapan benci Madeline

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.