Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 179

Rasa sakit di hati dan tenggorokan tak bisa ditahan. Lestari menggerakkan lengan kekar pria itu dan berkata, "Kakak Ketiga, Kakak Ipar Ketiga juga datang!" Beni membeku sejenak lalu menoleh ke arah Nadira. Pandangan matanya yang dalam dan dingin menatap wanita kecil di depannya dengan ekspresi yang tak sabar. Matanya menyipit sedikit dan tampak terkejut. Wanita itu tidak berdandan, hanya mengenakan gaun malam hitam dengan leher berbentuk V, tanpa sepatu hak tinggi, dan rambutnya yang lembut tergerai, tampak seperti peri atau putri duyung yang anggun berdiri di sana. Wajahnya sangat cantik, kulitnya seputih porselen, dengan sedikit rona merah muda di pipi, kemungkinan besar itu adalah blush on. Begitu dia berdiri di sana, sudah banyak mata pria yang tertuju padanya. Ekspresi Beni langsung berubah. Setelah sekian lama tidak bertemu, wajah kecil wanita yang tercermin di matanya kini terlihat lebih kurus beberapa bagian. Bi Delia mengatakan bahwa dia tidak makan dengan baik. Lestari meliha

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.