Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 196

Leon melirik wanita kecil yang menangis sedih, kemudian menatap Yansen dengan senyum sinis, "Ide bodoh yang kamu buat, siap-siap saja Kakak Ketiga akan membunuhmu." Yansen tidak bisa berkata-kata. Pria tangguh itu akhirnya menunjukkan sisi lembutnya. Sialan, sebenarnya Yansen terpaksa berpikir cepat untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat Kakak Ketiga untuk bertindak heroik, agar hati Kakak Ipar Ketiga bisa melunak. Apa salahnya dengan itu? Hah, kamu merasa senang dengan pengakuan cintanya, tetapi begitu dia ingin menikah lagi, malah aku yang disalahkan? Yansen juga merasa sangat tak bisa berkata-kata. Dengan senyum canggung di wajahnya, dia melangkah keluar dan mencoba menenangkan wanita kecil yang sedang sedih itu. "Kakak Ipar Ketiga, mungkin saja Kakak Ketiga terharu melihatmu, makanya kondisinya tiba-tiba membaik. Lalu, dokter, bagaimana menurutmu?" Dokter yang mulutnya bergetar juga tidak mengerti mengapa masalah ini justru dibebankan padanya. Sungguh malang nasibnya. Dokt

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.