Bab 214
Arvan melirik Beni yang sama sekali tidak marah dan malah memanjakan Nyonya Nadira, lalu melihat Lestari. Mereka berdua seolah saling melengkapi dan entah bagaimana melanjutkan percakapan.
Nadira melirik sekeliling, merasa lucu di dalam hati.
Lestari menatap Nadira, tidak menyangka, dia menjadi lebih pintar!
Bersikap manja dan terbuka, wanita ini tampaknya telah mengubah strateginya.
Hari ini, apa yang dilakukannya sia-sia dan lubang yang digalinya juga sudah retak lebih awal.
Lestari dengan cepat mengumpulkan ketegangan di sudut matanya, sambil mengambil kesempatan saat Beni tidak menyadari. Lalu, dia tersenyum dan berkata, "Aku tahu Kakak Ipar Ketiga dan Ronald nggak ada apa-apa. Kakak Ipar Ketiga memiliki tekad ini, Kakak Ketiga tenang saja. Pak Arvan, tolong beri tahu bawahanmu untuk nggak menyebarkan rumor, reputasi Kakak Ipar Ketiga sangat penting."
Dia terus-menerus mengucapkan kata-kata baik untuk meningkatkan kesukaan L.
Nadira tidak menunjukkan ekspresi dan tersenyum. "Terima

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link