Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 325

Nadira awalnya mendengar teriakan Beni dan khawatir jadi dia berlari melihatnya, tetapi tiba-tiba didorong oleh Lestari masuk ke dalam kamar dan pintu terkunci rapat. Dia bersandar di pintu, menarik napas dalam-dalam sambil mengamati Beni dengan cermat. Beni sedang menggunakan pecahan keramik untuk menggores lengannya, sepertinya rasa sakit di kepalanya begitu parah. "Beni, kamu nggak bisa seperti ini! Berhenti, aku bisa meredakan rasa sakitmu, oke?" ujar Nadira sambil segera berlari menghampirinya. Beni dengan mata merah menyala tidak bisa mengenali Nadira. Secara refleks, dia mengarahkan pecahan keramik itu ke lengan Nadira. Kulitnya putih bersih, darah langsung keluar dari luka, Nadira menggigit bibir menahan sakit, tersenyum pahit dengan lembut, "Untung saja kau nggak menusuk perutku." "Aku ingin keluar!" Beni tergagap lemah, berusaha melepaskan dirinya. Mungkin, dia juga sadar siapa yang ada di luar. "Kamu nggak bisa pergi. Kamu nggak boleh memberi mereka kesempatan untuk menangka

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.