Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 398

"Bagaimanapun, kamu sudah menjualnya. Anggap saja itu sebagai syarat perceraian. Sada, usir dia. Memikirkan kalau aku pernah menyentuhnya saja sudah membuatku mual." Nadira mengepalkan tangannya erat-erat. Beni mengibaskan lengan bajunya dan naik ke atas. Matanya penuh dengan kemarahan. Lestari memandang Nadira dengan ekspresi puas sebelum mengikuti pria itu ke atas. "Kakak Ketiga, tanganmu gemetar lagi ... " Lestari berlari ke arahnya dengan cemas dan mengeluarkan tas akupunktur. "Aku akan melakukan akupunktur padamu, agar kamu bisa beristirahat dengan baik." "Terima kasih, Lestari." Beni menatapnya dengan lesu. Lalu, tiba-tiba saja Beni mentertawakan dirinya sendiri. "Selama bertahun-tahun, cuma kamu yang paling peduli padaku." Lestari terdiam untuk sesaat. Dia menatap Beni dengan sedikit kekhawatiran di matanya dan menyadari jika Beni begitu rapuh seperti seorang anak kecil. Lestari pun akhirnya tersenyum puas. Dia tahu jika Kakak Ketiga sudah menyingkirkan kecurigaan terhadap dirin

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.