Bab 481
"Aku belum bilang dia cantik, kenapa kamu langsung tahu dia cantik?"
Keheningan memenuhi mereka.
Zea menyilangkan tangan di dada, lalu mendengus sambil memutar mata, "Kamu kira aku ini anak tiga tahun yang gampang ditipu? Penjual manusia? Yang tadi itu jelas-jelas perawat kecil yang tergila-gila padamu!"
Sudut bibir Beni berkedut. Dia melirik sekilas ke arahnya tanpa berkata apa-apa, hanya menarik-narik dasinya.
Sada, yang paham kebiasaannya, tahu kalau ini adalah cara bosnya bersantai. Namun, bocah kecil ini sama sekali tidak curiga kalau yang tadi itu sebenarnya ibunya sendiri.
Sada terkekeh. "Tuan Zea, bukankah kamu sendiri baru tiga setengah tahun? Usia yang paling gampang ditipu!" ujarnya bercanda.
Zea hanya terdiam. Dia, yang kebanggaannya tersenggol, langsung mendongakkan dagunya dengan ekspresi penuh harga diri.
Entah kenapa, Beni tiba-tiba bersin beberapa kali.
Zea melirik ke arahnya dan bertanya dengan nada datar, "Tutup jendelanya. Orang tua ini makin lama makin payah."
Kehe

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link