Bab 588
Morris tidak tahu dosisnya. Karena dia mencuri obat itu dari Nadira, dia tidak berani tanya.
Namun, ibunya sendiri yang meracik pil ini. Kandungan obatnya pasti manjur. Setelah berpikir sejenak, dia pun berkata, "Nenek Delia, kasih nenekku satu butir sehari. Kita coba dulu sebulan. Sisanya nanti aku kirim sedikit-sedikit. Jangan sampai ada yang tahu. Semoga nanti Nenek bisa tiba-tiba bangun dan kasih kita kejutan."
Mata Bi Delia terbelalak kaget melihat pil itu.
Setelah tersadar dari keterkejutannya, dia bertanya dengan ragu, "Tuan Zea dapat pil ini dari mana? Saya nggak berani memberikan obat yang nggak jelas asalnya ke Nyonya Besar."
Morris tersenyum mengerti, lalu berdeham dan menggenggam tangan Nenek Delia. "Pil ini aku ambil dari ibuku."
"Dari ... Nona Nadira?" Bi Delia tertegun sejenak, lalu menarik tangan Morris dengan gugup. "Kamu sudah ketemu ibu kandungmu?"
"Iya, Nenek Delia. Aku diam-diam ketemu Ibu, jadi Nenek nggak perlu ragu soal pil ini. Ibu bikin pil ini memang buat dik

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link