Bab 632
Perasaan Nadira jadi campur aduk. Matanya tidak bisa lepas dari sosok pria itu.
"Kakak Ketiga ... aku di sini ... " Suara lemah Lestari yang meminta tolong terdengar dari bawah tumpukan batu di kejauhan.
Beni melompat dan berlari ke arah datangnya suara. "Lestari! Di mana Zea?"
"Kakak Ketiga, para penculik itu kejam sekali. Mereka mau membunuh Zea. Aku sudah berusaha melindungi dia, tapi tiba-tiba ada ledakan. Aku nggak tahu dia masih hidup atau nggak ... " Lestari meratap dengan sedih.
Beni nyaris tidak sanggup berdiri. Matanya memerah dan basah. "Nggak ... Zea nggak mungkin mati ... "
Pria itu seolah kehilangan akal. Dia hanya sempat memerintahkan seorang polisi anti teror, "Cepat tolong Nona Lestari."
Setelah itu, dia meninggalkan Lestari dan mulai membongkar tumpukan batu dengan tangannya sendiri.
"Kakak Ketiga, tolong aku juga ... "
Kaki Lestari memang terimpit batu. Ketika melihat Beni sama sekali tidak memedulikannya, ekspresinya berubah masam.
"Zea!" Di beberapa meter jauhnya,

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link