Bab 658
"Hm?" Beni mengerutkan kening melihat sikap waspada Nadira. "Aku cuma takut matamu kemasukan rambut, terus jarimu terpotong. Ujung-ujungnya anakku makan di luar."
Mulut nyinyir ....
Nadira memasukkan sayuran ke wajan.
Beni melirik sekilas dan agak kaget. Ada bakso telur kukus dengan daging cincang, sup sayuran segar, nasi dengan irisan jagung, wortel, dan udang yang disukai anak-anak. Dalam waktu singkat, hidangan penutup berupa soufflé bahkan sudah tersedia.
Melihat pria itu menatap hidangan penutup dengan ekspresi siap mengkritik, Nadira menukas dingin, "Itu aku buat rendah gula sama rendah lemak, cocok buat anak-anak."
Beni menatap perempuan itu.
Pandangannya lalu menyapu ruang tamu. Di ujung ruang makan ada kursi anak-anak.
Dia sempat memperhatikannya saat masuk tadi.
Agak mencurigakan ...
Pria itu bertanya dengan suara rendah, "Kenapa kamu bisa masak makanan anak-anak?"
"Ada kursi makan anak di ruang makan, padahal Zea belum pernah ke sini. Jangan-jangan, kamu punya anak lain."
Na

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link