Bab 34
Stefan membentakku dengan suara keras, lalu kembali batuk hebat, batuk yang terdengar menyayat hati.
Dari kejauhan, ada pengawal yang mendekat, tetapi tidak berani bicara.
Akhirnya, mereka hanya bisa memohon padaku, "Nona Sheila, tolong bujuk Pak Stefan. Sejak sadar dari rumah sakit, dia langsung mencari tempat ini! Kalau dia nggak segera kembali untuk dirawat, nyawanya bisa dalam bahaya ... "
"Diam! Itu bukan urusanmu, mundur!"
Stefan terengah-engah, memerintahkan para pengawal untuk mundur.
Lalu, dia mengulurkan tangan dan mencengkeramku, memaksaku menatap langsung ke arahnya. "Sheila, katakan padaku bahwa kamu punya perasaan padaku ... asal kamu mengatakannya, aku akan percaya."
Langit sudah gelap. Aku tidak bisa melihat matanya dengan jelas, tetapi samar-samar aku bisa merasakan permohonannya.
Aku membuka mulut, karena tubuhku sangat dingin, suaraku pun agak bergetar. "Kak Stefan, untuk apa menipu diri sendiri."
Melihat tubuhku kedinginan, dia melepas mantelnya dan hendak menyelimu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link