Bab 24

Apakah gila? Mungkin saja. Bagi dirinya, batas antara kenyataan dan khayalan sudah lama kabur. Hanya ketika menumpahkan isi hati pada giok itu, dia bisa merasakan sedikit penghiburan yang palsu, seolah orang yang hilang itu, tidak pernah benar-benar pergi. Dalam beberapa tahun terakhir hidupnya, dia mulai menulis. Bukan dokumen bisnis, melainkan halaman demi halaman manuskrip tulisan tangan. Dengan goresan pena yang gemetar, tak lagi bertenaga, dirinya menuliskan kata demi kata. Mencatat jalanan modern yang aneh dan penuh warna, bagaimana dirinya menemukan "gadis kuno" yang panik itu; mencatat bagaimana dirinya, dengan niat tersembunyi, mengajari si gadis untuk menyesuaikan diri dengan dunia ini, sekaligus dengan serakah menguasainya; mencatat dalam tiga tahun yang palsu itu, hal-hal kecil yang dulu dirinya remehkan tetapi kini dianggap berharga. Dirinya tetap menjadi putri kesayangan Ayahanda Kaisar dan Ibunda Ratu, tetapi kini bukan lagi bunga parasit yang bergantung pada orang lain.