Bab 128
"Apa maksudnya? Aku dianggap sebagai tempat sampah?" ujar Eden.
Meski merengut tidak senang, Eden tetap memakai tali merah tersebut di pergelangan tangannya dan ukurannya sangat cocok dengan tangannya.
Tali merah ini seolah-olah dibuat khusus untuknya.
Eden mengangkat tangannya dan melihatnya bolak-balik dengan tatapan yang kagum. Dia juga mengulurkan tangannya ke arah dokter UKS.
"Bagus, nggak?" tanya Eden.
"Lumayan bagus … " jawab dokter UKS.
Bukankah Eden baru saja meremehkan tali merah ini?
"Jelas bagus … ini adalah pemberian kakakku," ujar Eden dengan bangga sambil menarik kembali tangannya dan terus menatap tali merah tersebut.
Saat ini, pintu ruang UKS diketuk. Kaden kemudian berjalan masuk dengan terburu-buru.
"Maaf, siapa kamu?" tanya dokter UKS.
"Aku kakaknya Eden, apa yang terjadi?" tanya Kaden sambil menatap sekelilingnya. Dia lalu menemukan Eden sedang duduk di atas tandu sambil memandangi pergelangan tangannya.
"Kak? Kenapa kamu ada di sini? Di mana Ayah?" tanya Eden deng

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link