Bab 200
Ayah?
Namun, pria ini terlihat berusia sekitar dua puluhan.
Bagaimana mungkin dia memiliki anak sebesar ini?
Namun, Marsha melihat Damian memandang gadis itu dengan penuh kasih sayang. Damian berkata, "Terima kasih, Sayang. Ada saus bentuk hati juga, ya. Sayang, kamu sungguh perhatian."
Alice tersenyum dan berkata, "Baguslah kalau Ayah suka."
Damian mengambil sejumput satai daging kambing dan menggigitnya.
Rasanya asin sekali seperti sedang mengunyah garam.
Bukankah aroma panggangnya memenuhi seluruh halaman? Mengapa rasanya …
"Enak, nggak?" tanya Alice. Wajahnya masih dengan senyuman kematian.
Damian menelan dengan tanpa ekspresi, lalu berkata, "Enak."
" … Kalau enak, makanlah lebih banyak," balas Alice. Dia mendorong makanan panggang ke depannya, lalu melihat ke arah Marsha sambil berkata, "Apa Tante juga ingin makan?"
Senyum kematian yang menyeramkan di wajahnya membuat Marsha merinding.
Tan … Tante?
Apakah dia terlihat begitu tua?
Marsha melihat piring itu hampir ditutupi dengan sa

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link