Bab 432
Keesokan paginya.
Alice bangun lebih awal dari biasanya tanpa perlu didorong oleh Damian.
Damian sedikit terkejut saat Alice mendekatinya, melingkarkan tangannya di lehernya, lalu berjinjit mencium pipinya. Gadis itu berkata, "Aku akan mengantarmu ke tempat kerja, sekaligus mampir ke rumah keluarga Amarta."
Damian terdiam.
Hari ini, Damian harus pergi ke Aula Bintang, bukan ke Primavest Capital. Keduanya tidak searah.
Namun, karena dia sudah memutuskan untuk menyembunyikan identitas aslinya dari Alice, Damian harus menyembunyikannya sampai akhir.
"Baiklah," jawab Damian.
Setelah sarapan, Calvin mengemudikan mobil dari Kota Canai ke Kota Binsar. Pertama-tama, dia mengantar Alice ke rumah keluarga Amarta, lalu melanjutkan perjalanan ke Aula Bintang.
Alice memasuki halaman rumah keluarga Amarta. Setelah berjalan beberapa langkah, serta memastikan mobil sudah pergi, dia berbalik, lalu melangkah keluar lagi.
Eden yang baru keluar rumah dengan tas sekolah di punggungnya sambil menguap, kebet

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link