Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 525

Alice tidak bergerak sedikit pun. Damian yang melihatnya pun langsung tersenyum. Kemudian, dia berkata seolah-olah sedang menyatakan kepunyaannya, "Kalau kamu nggak pergi, berarti kamu nggak peduli dengan hidup dan matinya. Aku lebih penting darinya, 'kan?" Alice melirik tangan Damian yang memegang pergelangan tangannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Owen tidak tahan melihatnya lagi, jadi dia pun berseru, "Manis sekali mulutmu! Tapi kenapa kamu nggak melepaskan tangannya dan membiarkannya datang ke sini?" "Lihat, dia masih bisa teriak sekeras itu. Artinya dia nggak kenapa-napa," ujar Damian dengan cepat. Alice terdiam. Owen juga tidak bisa berkata-kata. "Ayo!" Damian menarik Alice dengan paksa untuk menghindari pecahan kaca di lantai. Dia juga tidak lupa memanggil kucing kecilnya. Alice bisa merasakan amarah Damian dari cengkeraman tangannya yang kuat. Barusan dia hanya berpura-pura saja. Dia benar-benar berubah drastis. Damian mendorongnya ke kursi penumpang depan, lalu menciumny

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.