Bab 611
Dengan menahan sakit di antara kedua kakinya, Jovi turun dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi untuk mandi.
Dia melihat dirinya di cermin, seluruh tubuhnya dipenuhi bekas-bekas keintiman, hampir tak ada satu pun kulit yang mulus. Dia menangis dengan sedih.
"Ding!" Saat itu, ponselnya menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal.
"Hari ini adalah batas waktu terakhir."
Jovi segera menghapus air matanya, mengenakan pakaian, dan dengan hati-hati keluar dari kamar mandi. Dia melihat pria yang sedang mendengkur di tempat tidur, lalu memunguti semua uang seratus ribu yang berceceran di lantai dan mengambil tas berisi uang di samping tempat tidur.
Satu jam kemudian, Jovi tiba di tempat dia meminjam uang rentenir dulu. Dia meletakkan tas di atas meja, "Ini uangnya."
"Ini tidak cukup 200 miliar, kan?!" tanya pria bermata satu yang duduk di kursi bos sambil merokok cerutu.
Jovi menelan ludah dengan gugup. Dia pun tidak tahu berapa banyak uang di dalam tas itu. Lalu, dia berkata, "Suruh oran

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link