Bab 15
Soraya dipaksa menggugurkan kandungannya. Ketika kondisi tubuhnya sedang lemah, dia dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Dia berbaring di ranjang dengan tatapan hampa. Wajahnya pucat, seolah seluruh tenaganya telah disedot habis.
Bastian muncul di hadapannya, lalu melemparkan semua bukti itu ke wajah Soraya dengan kasar.
"Kamu mengira bisa menutupi perbuatanmu selamanya?"
"Bahkan, kamu tega pada anakmu sendiri, kamu nggak pantas jadi ibunya!"
Melihat foto dan dokumen itu, wajah Soraya seketika memucat. Dia tahu, semua perbuatannya telah terbongkar.
Bibirnya bergetar, ingin menjelaskan, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa.
Bastian menatapnya dingin, lalu berkata, "Soraya, aku sudah memberimu banyak kesempatan, tapi kamu sendiri yang menghancurkannya."
"Mulai sekarang, kamu nggak boleh bertemu Nathan. Habiskan sisa hidupmu di rumah sakit jiwa ini."
Soraya menatap kepergian Bastian dengan penuh kebencian.
Dia membenci sikap dingin Bastian, jelas-jelas dulu pria itu berkata-kata manis padan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link