Bab 22
Siena tetap diam dan pura-pura tidur.
"Hehe!"
Pria itu terkekeh pelan. Dengan nada suara yang santai dibalut dengan kekejaman, dia berkata, "Oke, kamu boleh tidur, tapi anak haram di perutmu ... "
Siena menggertakkan gigi dan perlahan-lahan bangkit.
Karena sedang hamil, untuk kenyamanan tidur, dia tidak mengenakan pakaian dalam dan hanya memakai piama katun tipis.
Alasan dia berani tidur seperti ini tentu saja karena Zane sangat membencinya dan dia yakin pria itu tidak akan menyentuhnya.
Meskipun tubuhnya terlihat kurus, kandungannya berkembang dengan baik dan dia sendiri pun tidak menyadarinya.
Zane menatapnya dengan intens, tetapi tatapannya penuh nafsu tersembunyi.
Siena takut padanya, apalagi pria itu baru saja minum.
Dia berhenti beberapa langkah darinya dan bertanya, "Ada apa?"
Zane bersandar di kursi dengan mengenakan jubah mandi dan rambutnya agak basah.
Dengan tangan yang masih basah, dia mengetuk-ngetukkan jarinya yang ramping di sandaran tangan kursi.
"Ke sini," ujarnya deng

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link