Bab 60
Begitu Jayden selesai berbicara, hadirin yang terdiam pun bertepuk tangan.
Mata Lilith memerah, air mata mengalir di sudut matanya.
Setelah berakhir.
Lilith melihat Jayden berjalan keluar stadion, bergegas menghampiri dan memeluknya erat-erat, sambil menggendong putranya dengan erat.
"Mana karanganmu? Aku ingin membingkainya untuk disimpan!"
Jayden mendorongnya lalu berkata dengan nada yang meremehkan, "Lilith, kamu nggak berpikir bahwa apa yang aku katakan itu benar, 'kan? Itu hanya karangan, dibuat-buat. Kalau aku nggak menulis seperti itu, aku nggak akan mendapat juara pertama."
Janet bergumam, "Kak, aku pikir karanganmu kedengarannya seperti kebenaran."
Jayden menepuk kepalanya, memberinya seekor kelinci emas seberat 50 gram yang diukir dari emas murni. "Kalau kamu nggak mengincar hadiah kelinci emas juara pertama, aku nggak akan mau ikut dalam kompetisi yang membosankan seperti ini."
Bagi seseorang selevelnya, mengikuti ujian semacam ini hanyalah sebuah hinaan baginya.
"Sadarlah L

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link