Bab 79
Rumah Sakit Telaga Cermin.
Bernard sudah sadar.
Saat melihat Jenny di sisinya, dia jadi sangat tenang, bahkan sangat kooperatif dalam menjalani perawatan.
Lebih jauh lagi, saat Jenny memintanya minum air, dia langsung minum. Diminta makan, dia pun makan.
Penurut seperti anak kecil.
Melihatnya seperti ini, dada Jenny terasa nyeri.
Seolah-olah hanya dengan memberinya sedikit rasa aman, dia bisa cepat bangkit, berusaha hidup seperti orang normal.
Kuat sampai membuat orang merasa iba.
"Pak, hari ini beberapa anggota Keluarga Lukman akan datang menjenguk Bapak. Aku akan ke toilet sebentar untuk menghindar. Begitu mereka pergi, aku langsung keluar lagi."
Bernard langsung menggeleng, "Jangan!"
Jika tidak melihat Jenny sedetik saja, dia akan segera gelisah dan mudah marah.
Jenny tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya, dia memutar otak mencari cara.
"Tapi aku harus ke toilet, masa itu juga nggak boleh?"
"Kalau aku sampai menahan terlalu lama dan jadi sakit, nanti nggak bisa lagi jaga Bapak, lho."

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link