Bab 130
Di restoran, Laura meletakkan hidangan yang sudah jadi di atas meja.
"Ikutlah denganku sebentar, Avery," Laura memanggil putrinya.
Avery mengikuti ibunya dan berjalan menuju kamar mandi.
"Apakah kamu dan Elliot bertengkar?" Laura bertanya.
"Apakah itu terlihat jelas?" Avery menjawab, wajahnya tanpa emosi.
Mungkin itu karena dia telah kecewa berkali-kali sehingga dia menjadi mati rasa pada perasaan itu.
"Ya. Kalian terlihat seperti pasangan yang sedang di ambang perceraian," kata Laura. "Ekspresi di wajahmu persis seperti ayahmu dan aku ketika kita pergi untuk menandatangani surat cerai."
Avery nggak bisa menahan tawa pahit.
"Kami nggak membicarakan perceraian. Hanya saja ... tentang memiliki anak ... kami nggak bisa membicarakannya."
"Begitu. Apakah dia masih belum mau punya anak? Apa dia bilang kenapa?"
Avery menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dia mengalami depresi. Setiap kali aku memikirkan hal itu, aku berkata pada diriku sendiri untuk tidak memikirkan banyak hal."
"A

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link