Bab 9
Hari itu, Raka mengantarkan Kania ke rumah sakit. Sebelum pergi, dia meminta teman-temannya untuk menakuti Talita agar kapok.
Dia kira, mereka hanya memberikan sedikit air cabai. Dia tidak menyangka kalau mereka akan menyiksa Talita sekejam itu!
Kania jelas kaget dengan apa yang sedang terjadi.
Dia segera berlari ke konsol pengontrol dengan wajah panik. Dia menekan tombol-tombol secara acak, sambil berteriak putus asa, "Matikan! Cepat matikan!"
Siapa sangka, dia malah tidak sengaja menekan tombol volume. Suara Talita yang memohon ampun di tengah kesakitan pun, makin terdengar mengguncang aula.
Pesta pertunangan pun terpaksa dihentikan.
Raka mengusir semua tamu, dan hanya menyisakan Kania serta orang-orang yang sudah menyiksa Talita.
Kania sendiri masih terlihat syok. Saat melihat Raka menatapnya dengan tatapan emosi, dia berkata dengan kedua mata yang sudah memerah.
"Aku nggak sengaja menjebak Talita. Aku dengar kamu sangat melindunginya di kampus. Aku takut kamu akan jatuh cinta sungg

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link