Bab 1918
Jay tidak setuju dengan pemikiran Angeline dan berkata, "Ini turun temurun, Angeline."
Jay tidak berpikir kepekaan Jenson adalah karena kurangnya cinta ibu. Bahkan kalau itu alasannya, Jay tidak akan pernah mengakuinya.
Dia tidak ingin menempatkan beban mental semacam itu pada Angeline.
Angeline menatap Jay. Kalau dia mengingat Jay ketika Jay masih muda, Jay tampaknya juga punya kedewasaan yang luar biasa.
Jens dan Jay punya terlalu banyak kesamaan. Mereka berdua autis dan punya sifat dingin yang sama. Mereka tidak ramah, tetapi mereka menghargai kasih sayang dan kesetiaan pribadi. Selain itu, mereka berdua bijaksana di luar usia mereka.
Angeline entah bagaimana percaya kedewasaan awal Jenson mungkin memang turun temurun.
Tiba-tiba, telepon berdering sekali lagi.
Ketika Angeline melihat teleponnya, dia melihat sebuah pesan dari Robbie: [Yang melahirkankan kami tersayang, dahulu kala, raja-raja membubarkan ratusan sekolah untuk menganut satu agama yang ketat. Sekarang, seratus aliran pe

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link