Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 1994

Karena itu, Robbie bisa mengetahui betapa marahnya ibunya hanya dengan sekali melihat wajah ibunya. Tentu saja, Robbie punya pengalamannya sendiri dalam menangani kemarahan Angeline. Terlepas dari yang memicu kemarahan ibunya, ia harus mengakui kesalahannya terlebih dahulu. Angeline sangat marah sehingga ia hampir ingin tertawa. "Apa kalian tahu apa kesalahan kalian?" Robbie tercengang. “Aku anak yang lamban… Bisakah kau mengingatkanku, Mommy?” “Kau tidak melakukan kesalahan apa pun. Berdiri." Angeline mengulurkan tangan untuk menarik Robbie. Robbie terlalu takut untuk berdiri. “Tetap di sana, kalau begitu.” Angeline melirik Jenson dengan tajam. Jenson sadar diri, maka ia berlutut tepat di sebelah Robbie. Punggungnya tegak, sementara wajahnya yang dingin dan gagah dipenuhi dengan tekad yang teguh. "Apa kau tahu kesalahan apa yang kau lakukan, Jens?" "Iya." “Mari kita dengarkan.” "Aku seharusnya tidak memanggil Nenek dengan namanya," jawab Jenson. Angeline berkata, "Karena kau tahu k

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.