Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 2406

Sebelum Savannah mulai meramal, ia akan selalu membuka mata ketiganya. Tetapi, mata ketiganya menolak untuk diaktifkan kali ini karena suatu alasan. Pada akhirnya, Savannah sangat lelah sehingga keringat mulai muncul di dahinya. Ia membuka matanya dengan kaget dan menatap Jens. “Kenapa kau butuh diramal, Jens?” Jens memperhatikan sikap aneh Savannah dan bertanya dengan heran, "Ada apa?" Savannah ragu-ragu sejenak sebelum berkata, "Aku tidak tahu nasib orang ini." Savannah, yang menunggu di samping, terkikik keras. “Akui saja, Savannah Jones. Kau palsu.” Wajah kecil Savannah langsung memerah. Ia berkata pada Whitney, “Aku tidak palsu. Tuanku sudah lama memberitahuku di dunia ini hanya akan ada satu nasib yang tidak bisa kuramal.” Begitu pernyataan ini keluar, Jens sangat terkejut. Itu karena ia mencoba menyelidiki nasib Robbie, tetapi Savannah mengatakan Robbie adalah satu-satunya orang yang tidak pernah bisa ia ramal di dunia ini. Itu sangat aneh. "Kenapa kau tidak bisa meramal keber

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.