Bab 305
“Itu mungkin karena kelalaianku tadi malam. Paparazzi memanfaatkanku." Lapisan es menutupi wajah tampan Jay.
Kakek Ares membaca perubahan ekspresi Jay.
“Jay, kau telah menjalani kehidupan yang tenang selama bertahun-tahun. Paparazzi di Kota Pemerintahan tidak memiliki otoritas, juga tidak memiliki kekuasaan. Siapa yang berani menginjakmu?"
"Aku mengerti, Kakek." Mata Jay dipenuhi kegelapan. “Aku akan mengungkap kebenaran.”
“Paparazzi memang penuh kebencian, tapi sebagai seorang Ares, kau harus berhati-hati dengan kata-kata dan tindakanmu. Jangan biarkan belatung tersembunyi itu menyakitimu," lanjut Kakek Ares.
"Aku mendengar dari Ibumu bahwa Rose telah meninggalkan Taman Buku Harian?"
"Ya," kata Jay agak menyesal.
Kakek Ares memandang ekspresi frustrasi cucunya yang tak bisa disembunyikan dan ikut merasakan amarahnya.
“Karena Rose telah meninggalkan Taman Buku Harian, maka kau harus memutuskan cintamu yang berlebihan untuknya. Juga, putrinya bukan seorang Ares, jadi ketika Zetty semb

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link