Bab 380
"Tuan Ares, apa suasana hatimu lebih baik sekarang?"
Mata Jay berbinar dengan senyuman.
Jay menikmati dilayani oleh Rose. Seolah-olah Rose istri mudanya. Ini skenario yang hanya berani Jay bayangkan dalam mimpinya.
Jay mengangguk.
Rose segera duduk di depan Jay, "Tuan Ares, aku punya permintaan kecil."
Rose mengulurkan dua ujung jarinya, menunjukkan ukuran salah satu kukunya.
"Ini kecil."
Jay menjawab dengan tegas, "Permintaan kecil tetaplah permintaan."
Rose mengevaluasi situasinya.
"Ya, ya, ya. Kalau begitu, Tuan Ares, bisakah kau memenuhi permintaanku?"
"Bicaralah."
"Bisakah kau menyumbangkan sejumlah uang untuk temanku?" Rose berpegangan pada tangan Jay dan mulai mengayunkannya dengan genit.
"Tidak masalah," jawaban Jay singkat. "Berapa banyak yang kau butuhkan?"
Senyuman Rose lebih hangat dari matahari yang terik.
"Tuan Ares, aku tidak butuh cek atau uang tunai… aku hanya perlu segelmu."
Begitu Rose selesai mengatakan itu, ia menambahkan tanpa malu-malu, "Lihat? Bukankah perm

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link