Bab 995
"Aduh!" Angeline berteriak kesakitan.
“Angeline?” Josephine menyalakan lampu dan melihat Angeline duduk di lantai dengan selimut tergeletak di lantai. Josie dengan cepat berlari untuk membantu Angeline berdiri.
"Kenapa kau tidak memintaku untuk membantumu?" Josephine mengeluh.
"Aku hanya berpikir aku harus terbiasa dengan kegelapan pada akhirnya," jawab Angeline.
Josephine merasakan kepedihan di hati Angeline.
Angeline mungkin khawatir akan buta permanen suatu hari nanti dan itulah sebabnya dia mencoba menghadapi kegelapan dengan pikiran positif.
Keesokan harinya.
Hari itu tidak berangin dan gelap. Gemuruh guntur terdengar berulang kali.
Badai sepertinya akan datang.
Kehilangan penglihatan Angeline yang sesekali tidak pulih secepat dulu.
Penglihatan Angeline masih benar-benar gelap.
Josephine bertanya pada Angeline saat dia duduk di depan meja rias, "Haruskah aku mengoleskan madu untukmu?"
Angeline berkata dengan lesu, "Aku tidak akan pergi ke mana-mana hari ini, jadi pelembap saja sud

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link