Bab 30
Arvin langsung menggendong Teresa ke lantai atas, memandikannya, lalu membaringkannya di atas ranjang.
Tiba-tiba, ponsel Arvin bergetar.
Teresa yang linglung melihat bahwa ekspresi Arvin berubah drastis saat melihat nomor itu. Lalu, Arvin membawa ponselnya ke balkon.
Tak lama kemudian, terdengar suara Arvin yang rendah dan berbahaya, berbeda jauh dengan keantusiasan yang tadi.
"Apapun caranya, selesaikan itu!"
Teresa yang linglung langsung menjadi sadar karena mendengar amarah Arvin. Dia melirik ke luar dan berpikir hati, siapakah yang membuat Arvin begitu marah?
Akan tetapi, pintu balkon tertutup sehingga Teresa tidak bisa mendengar apa-apa selain kalimat bernada tinggi barusan.
Sesaat setelah itu, Arvin menutup telepon dan masuk. Teresa yang sudah tidur lelap bangkit duduk di ranjang dengan linglung.
"Kenapa kamu bangun?"
Ekspresi Arvin membeku sejenak sebelum kembali tenang. Dia duduk di sebelah Teresa.
Teresa mengisap hidung. "Siapa yang telepon?"
Arvin termangu sejenak, tidak meny

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link