Bab 23
"Kamu memakiku?" Yasa menoleh ke arah lawannya, lalu mendengus dingin.
Anak buah itu seketika terdiam, tubuhnya menegang. Darah segar mengalir deras dari tujuh lubang di wajahnya, sebelum akhirnya ambruk ke tanah.
Bahkan Bos Frenda, yang dikenal berpengalaman, tampak terkejut dan ketakutan melihat adegan mengerikan itu. "K-kamu ternyata master!"
Ungkapan "Jangan meremehkan seorang master" bukan hanya kata-kata semata!
Bagi seorang master, menghilangkan nyawa manusia biasa sama mudahnya dengan membunuh seekor semut!
Terlebih, usia Yasa yang masih begitu muda ...
Bos Frenda segera mundur ke belakang sambil berteriak keras, "Serangan musuh!"
Semua orang di dalam gudang seketika tersadar lalu, dengan serempak mengeluarkan senjata api dan menembakkan peluru ke arah Yasa dari kejauhan.
Gerakan Yasa begitu cepat sehingga dia tampak seperti bayangan hitam yang melintas. Setiap kali dia bergerak, pasti ada lawannya yang tumbang.
Suara tembakan yang menggema di dalam gudang, seketika terhenti.
"

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link