Bab 29
"Ahh!" Sekretaris yang belum pernah menyaksikan adegan kekerasan sebelumnya, tampak menutupi kepalanya dengan kedua tangan dan berjongkok di lantai dalam sambil menjerit.
Karena takut membuat Yasa marah, Harlan langsung menendang sekretarisnya. "Jangan berteriak!"
Setelah mengatakannya, Harlan segera berlutut di lantai. "Yasa, aku salah! Sungguh! Semua yang terjadi ini nggak ada hubungannya sama aku! Shina yang menyuruhku melakukannya!"
Yasa tersenyum lebar, lalu mengeluarkan ponselnya. "Ekspresi dan gerakanmu nggak cukup tulus, sih! Ayo, lebih serius lagi. Kalau aku puas, aku akan mengampuni kamu!"
Harlan takut untuk melawan, dia akhirnya menghadap kamera dan memaki Shina, serta menuduhnya sebagai dalang di balik ini semua.
"Sudah memakinya?" Yasa menatap Harlan sejenak, lalu kembali menonton seluruh videonya.
Bagus! Dia benar-benar menantikan reaksi Shina setelah menyaksikan video ini!
Harlan melirik Yasa dengan cemas. "Aku sudah selesai memaki. Yasa, ah nggak, Tuan Muda Yasa, kamu '

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link