Bab 94
Alat Dharma tidak hanya sekadar menggunakan tulang bayi biasa, melainkan tulang belakang bayi hidup berusia tiga hingga enam bulan.
Ini berarti setiap helai kelopak pada alat dharma bunga krisan di tangan nenek itu mewakili bayi yang baru lahir.
Pengguna cara-cara ini tidak pantas disebut manusia lagi.
"Haha, apa kamu pikir kamu bisa membunuhku? Hari ini adalah hari kematianmu!" Nenek itu tersenyum dingin sambil mengayunkan alat dharma berbentuk bunga krisan di tangannya.
Seiring dengan ayunan ala dharma itu, terdengarlah suara tangisan tajam yang diikuti oleh energi spiritual Yin yang meluap dari meja persembahan.
Patung yang selama ini tertutup kain itu akhirnya menunjukkan wujud aslinya, yaitu makhluk bertubuh manusia dan berwajah kucing.
"Bunuh!" Tanpa basa-basi, Yasa membentuk jarinya seperti pedang dan mengayunkannya ke arah nenek itu.
Wanita tua itu mengabaikannya dan terus menggerakkan Alat Dharmanya.
Namun, energi spiritual Yasa langsung menembus pertahanannya.
"Kamu!" Nenek i

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link