Bab 146
Aku dan Carman duduk di belakang.
Carman menatapku dan berkata dengan nada menyesal, "Maaf, Mei, kali ini aku terpaksa menggunakan hubunganmu untuk membantuku."
"Kamu nggak perlu minta maaf padaku. Sejak awal aku dan ayahku berutang budi padamu."
Setelah jeda, aku menambahkan, "Tapi sebenarnya aku nggak begitu mengenal Wilson, jadi aku nggak benar-benar yakin bisa membantumu mendapatkan investasinya."
"Nggak apa, lakukan yang terbaik." Carman tersenyum dan menepuk pundakku, sorot matanya selembut biasanya.
Aku melirik ke arahnya dan menoleh ke luar jendela, merasa sedikit rumit dan kesal.
Wilson itu terlihat tidak terkendali dan kurang ajar, benar-benar sulit diajak bicara.
Wilson selalu suka menggunakan aku untuk membuat Carson marah.
Haist, nanti aku hanya bisa mencari kesempatan untuk berbicara dengan Wilson dan memintanya untuk tidak memberi tahu Carson tentang hal ini.
Saat sedang memikirkannya, tiba-tiba aku melihat sesosok tubuh terpantul di jendela mobil.
Sepertinya Ricky sedan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link