Bab 154
Carson mencibir, lalu berjongkok untuk menatapku, "Awalnya kamu nggak tahu? Meisya, kamu lagi bohongin siapa?"
"Aku benar-benar nggak tahu!" Aku menopang kedua tanganku di lantai dan berteriak dengan lemah.
Carson mengisap rokok dan terkekeh padaku, "Baik, aku anggap kamu benaran nggak tahu. Tapi kamu jelas-jelas sudah tahu kalau dia adalah bos dari perusahaanmu, tapi kenapa kamu masih bekerja di sana sampai menemaninya datang ke sini? Bahkan berusaha sangat keras untuk menarik investasi deminya?!"
"Meisya, kamu bilang nggak ada apa-apa di antara kalian, bagaimana aku bisa percaya?"
Pria itu menatapku dengan tatapan mengejek.
Aku tahu bahwa dia sama sekali tidak akan memercayai apa pun yang kukatakan.
Carson selalu seperti ini, dia tidak pernah memercayaiku, sebaliknya malah sangat membenciku.
Tidak peduli bagaimanapun juga masalah sudah menjadi seperti ini, aku harus mendapatkan investasi untuk proyek Carman.
Aku mengepalkan kedua tanganku dan menatap Carson, "Jangan bicarakan hal lai

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link