Bab 434
Perasaan yang tadinya hanya sekadar cemas perlahan-lahan berubah menjadi tenang, dan kini mulai menjadi gelisah.
Aku berjalan ke pintu dan mengetuknya lagi, tetapi tetap tak ada yang menjawab dari luar.
Aku menggigit bibir dan berteriak, "Aku lapar! Nggak peduli apa tujuan kalian kurung aku di sini, tapi kalau aku sampai benar-benar kelaparan dan kenapa-kenapa, lihat saja bagaimana kalian akan jelaskan ini pada atasan kalian!"
...
Tetap saja, tidak ada satu pun yang menjawab seruanku.
Di luar benar-benar hening.
Aku mengernyit, mulai berpikir bahwa mungkin para pengawal itu sudah pergi.
Apakah ini berarti sekarang di vila ini hanya ada aku seorang diri?
Tak tahan, aku memutar gagang pintu, namun tetap tidak bisa membukanya.
Aku bersandar pada pintu dan perlahan-lahan duduk di lantai, merasa makin gelisah oleh ketidakpastian ini.
Dengan perasaan cemas dan menunggu dalam siksaan ini, aku bertahan hingga malam hari.
Aku berpikir, setidaknya di malam hari, orang yang menangkapku pasti akan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link