Bab 456
Dia tidak mengatakan apa pun, hanya memiringkan kepalanya dan melihat ke luar jendela.
Dari sudut pandangku, rahangnya yang tegang terlihat muram dan rasanya seolah ada kesedihan yang tak terlukiskan di sekelilingnya.
Tiba-tiba aku teringat ucapan Bella lagi.
Aku mengepalkan tanganku dan berkata dengan suara rendah, "Carson, eh, apa kamu masih ingat aku saat masih kuliah?"
Aku harus memastikan sebagian alasan sekarang dia balas dendam padaku adalah karena aku menyebutnya sampah.
Kalau alasan awal mengapa dia membenciku adalah karena aku memanggilnya sampah, aku ingin meminta maaf dengan sungguh-sungguh dan berharap dia tidak lagi membenciku.
"Kita sekelas saat masih kuliah, 'kan?"
Melihat dia tidak menjawab, aku pun membuka mulut lagi.
Kemudian dia menatapku lagi dan berkata dengan nada yang sangat sinis, "Kamu benar-benar ingat kita berada di kelas yang sama. Kukira nggak ada orang lain selain Carman dalam ingatanmu selama kuliah."
"Mana ada? Aku selalu ingat kamu."
"Kamu menyadari ke

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link