Bab 675
Setelah aku mendengar ucapannya, jantungku seolah diremas dengan erat, yang terasa sangat sakit.
Lihatlah, aku terlihat seperti seorang pencuri yang hina di depannya pada saat ini.
Aku meremas jariku tanpa mengatakan apa pun.
Illias menatapku dengan ekspresi rumit.
Tidak ada yang berbicara di antara kami bertiga.
Carson bersandar di kursi sambil menatap pintu ruang operasi dengan tenang.
Ekspresi Carson terkadang terlihat sedih, marah dan dingin.
Carson pasti berpikir jika aku tidak mengambil ginjal itu, maka ibunyalah yang akan melakukan transplantasi ginjal di dalam ruang operasi, serta memiliki harapan untuk bertahan hidup.
Hanya saja, harapan itu sudah menghilang pada saat ini.
Sekitar satu jam kemudian, pintu ruang operasi akhirnya terbuka lagi.
Aku melihat punggung Carson yang membungkuk tiba-tiba menegak, kakakku juga segera berdiri.
Aku berjarak lebih dekat dengan ruang operasi, jadi aku segera berjalan ke depan pintu.
Orang yang kali ini keluar adalah Dokter Herman, pintu ruan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link