Bab 727
"Diam kamu!"
Riris mengangkat tangannya dan ingin menampar Bella.
Aku langsung mencengkeram tangan Riris dan menghardik dengan suara dingin, "Coba tampar saja! Dua tikaman waktu itu nggak cukup?"
Teringat akan dua tikaman waktu itu, kekejaman dalam tatapan mata Riris saat melihatku makin kuat.
Illias tiba-tiba berkata padaku, "Mei, cukup. Kita akhirnya bertemu kembali. Jangan ungkit soal masa lalu."
Aku mengentakkan tangan Riris. Aku menyeringai dan berkata mengejek, "Kamu bawa Riris ke depanku, tapi suruh aku jangan ungkit soal masa lalu? Kakak, kamu pikir aku sebaik itu?"
Illias merapatkan bibir. Dia menoleh pada Riris dengan ekspresi wajah kompleks.
Riris merapikan gaun pestanya. Dia menarik napas-dalam, lalu berkata pada Illias, "Aku pergi ke sana dulu, nggak mau ganggu kalian bicara."
Illias mengangguk. Tatapannya terus mengikuti Riris.
Begitu sosok Riris menghilang di tengah kerumunan, Illias memalingkan tatapannya padaku.
Mata Illias merah padam, penuh akan kelelahan dan kesedih

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link