Bab 86
"Aku nggak keberatan!"
Sebelum aku selesai berbicara, Ricky tersenyum kepadaku.
Aku tertegun selama dua detik, lalu segera menyajikan sarapan di hadapannya dan bertanya, "Pak Ricky mau makan yang mana? Pilih saja."
"Sandwich dan rotinya."
Aku terkejut lagi, CEO ini memiliki kesukaan yang sama denganku.
Dia mengambil sandwich dan dua roti lalu berterima kasih padaku dan pergi.
Saat melihatnya menghilang ke dalam lift, aku selalu merasa seperti sedang bermimpi.
CEO Perusahaan Media Ercy sangat mudah didekati dan masih mau menyantap sarapan yang aku bungkus?
Ketika aku datang ke kantor, beberapa orang sedang merias wajahnya di depan cermin dan ada pula yang mengobrol satu sama lain.
Pekerjaan hari ini belum dimulai, suasana pagi hari cukup santai.
Aku menghampiri rekan yang membantuku mengganti tinta kemarin dan bertanya padanya, "Kamu sudah sarapan? Aku membungkus beberapa sarapan. Kamu mau?"
Rekan itu melirik ke arahku dan berkata sambil tersenyum, "Hei, kamu sudah tahu cara menjilat re

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link