Bab 23
Hania bangkit tanpa bantuan, tampak susah payah berdiri.
Ketika dia hendak melewati Jamal, kaki lemahnya membuat ujung sepatunya tak sengaja menyenggol sepatu pria itu, dan tubuhnya yang tak siap langsung terjatuh ke depan.
Pada saat bersamaan, sebuah tangan besar menangkap pinggang Hania, lalu menariknya kembali.
Tubuh mereka bertabrakan, hidungnya menyentuh bahu Jamal, dan membuat Hania menghirup aroma halus nan segar dari parfum Centcio.
Ketika Hania mendongak, wajah tampan Jamal begitu dekat dengannya, membuat jantung Hania berdebar kencang. Sontak, Hania mundur dua langkah.
"Maaf …"
Hania menundukkan malu, tidak berani menatapnya, tanpa sadar bahwa mata pria itu dipenuhi rasa hina.
Chiko pernah memberi Jamal nasihat, "Wanita licik yang pandai akan mencari kesempatan untuk mendekati pria secara fisik saat mereka sedang berduaan."
Sekarang, semuanya terlihat pas dengan ucapan sepupunya itu.
Ternyata, wanita di depannya ini adalah pemain kelas tinggi.
"Melihat sakitmu separah ini, bi

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link