Bab 70
Pria itu tidak lain dan tidak bukan adalah Yuri Hendry.
Di belakangnya, terdapat dua pria kekar berkulit gelap yang mengitimidasi.
Tatapan mereka terhadap Hania terlihat penuh amarah, jelas sekali mereka datang dengan niat yang buruk.
Hania langsung siaga, mundur dua langkah untuk menjaga jarak.
"Uangnya udah aku coba minta dari rumah beberapa hari lalu, tapi maaf, aku belum berhasil. Kamu juga tahu, masalah uang mahar itu nggak ada hubungannya sama aku, dan uangnya nggak ada di tanganku. Aku cuma bisa coba lagi buat bujuk ibuku," ujar Hania, mencoba tenang.
"Gimana kalau kasih aku waktu lagi beberapa hari? Begitu aku dapat, aku pasti langsung bayar ke kamu. Tapi tolong, jangan datang lagi ke rumahku."
Mendengar itu, wajah Yuri langsung berubah merah. "Kita udah sepakat tiga hari! Maksud kamu apa, hah? Mau nipu aku, ya?" bentaknya, ludahnya berhamburan.
Bau busuk dari mulutnya begitu menyengat.
Hania refleks menahan napas dan melangkah mundur sedikit.
"Aku nggak nipu kamu. Aku udah jel

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link