Bab 21
Hari ketika novel Lyvia memenangkan penghargaan, salju tipis jatuh di luar jendela.
Lyvia berdiri di jendela menatap salju. Haikal entah sejak kapan muncul di belakangnya, lalu menutupi bahunya dengan mantel.
"Aku sudah memesan tempat di restoran, malam ini kita rayakan, ya."
Saat mereka tiba di restoran, pelayan mengantar mereka ke ruang pribadi dengan pemandangan indah.
Ruang itu dikelilingi tiga jendela besar yang menampilkan seluruh pemandangan malam kota.
Di tengah meja, terhampar taplak beludru merah, dihiasi lilin kristal dan mawar merah.
Haikal mengangkat gelas dan bersulang dengannya.
Lalu, entah dari mana dia mengeluarkan surat yang diikat tali merah pudar dan mendorongnya ke depan Lyvia.
"Kejutan untukmu, bukalah."
Lyvia membuka tali merah itu.
Tulisan tinta di amplop sudah pudar, tapi huruf "L" di sudutnya membuat napasnya tercekat.
"Ini ...."
"Ini suratmu untuk teman pena "H" waktu SMA," kata Haikal dengan tenang. "Total ada empat puluh tiga surat, semuanya aku simpan."
Ly

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link