Bab 102
Awalnya Edwin mengira Serina adalah seorang humas, dia tidak menyangka Serina adalah Anna, pendiri Madelinne, dia pun sedikit mengagumi Serina karena hal ini.
Tidak ada kehangatan di mata Serina, "Kamu mimpi! Nggak mungkin aku tanda tangan!"
Senyuman sinis terpampang di wajah Edwin, dia berkata kepada anak buahnya, "Sepertinya Bu Serina mau diperlakukan secara kasar!"
Setelah mengatakan itu, dia mengedipkan mata pada dua pria yang mengikuti di belakangnya. Mereka segera melangkah maju, meraih tangan kiri Serina dan memutarnya dengan kencang!
"Krak!"
Tangan kiri Serina langsung patah, rasa sakit yang luar biasa membuatnya tanpa sadar mengernyit, dan berkeringat dingin di dahinya.
Edwin mengambil dokumen itu dan menyerahkannya kepada Serina, "Bu Serina, aku pria yang lembut pada wanita. Aku merasa kasihan saat melihat kamu kesakitan. Jangan memaksaku, segera tanda tangan, kalau nggak, aku juga nggak tahu apa yang akan kulakukan."
Serina menatapnya dengan dingin, lalu menggertakkan gigi d

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link