Bab 104
Tepat ketika Serina merasa tenaganya habis, lengannya tiba-tiba terasa sakit, ketika dia melihat jarum suntikan tertancap di lengannya, matanya menjadi dingin lalu dia mengulurkan tangan dan mencabutnya.
Namun, separuh dari obat sudah masuk ke tubuhnya, dia menggunakan kekuatan terakhirnya untuk menyuntikkan separuh sisa obat ke tubuh penyuntik itu, kemudian terjatuh ke tanah dengan lemah.
Saat Aldi datang bersama orang-orang, mereka melihat Serina berlumuran darah dan terjatuh ke tanah.
Pupil matanya tiba-tiba menyusut, suaranya terdengar suram, "Tangkap semuanya!"
Edwin melihat Serina terjatuh, tapi sebelum sempat bahagia, dia melihat sekelompok pria berjas dan berdasi tiba-tiba muncul di sekelilingnya dan dengan cepat menundukkan semua anak buahnya.
Saat dia melihat sosok yang duduk di kursi roda, dia pun panik.
"Pak .... Pak Aldi, kenapa kamu ada di sini?!"
Aldi bahkan tidak meliriknya. Dengan bantuan Andrian, dia dengan hati-hati memeluk Serina.
"Panggil dokter!"
Melihat luka di t

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link