Bab 1108
Setelah turun dari mobil, dia berjalan menuju pintu dan mengetuk.
Beberapa saat kemudian, pintu vila terbuka, memperlihatkan wajah Adera yang agak pucat.
"Serina, masuk dulu."
Setelah masuk, Serina mengerutkan kening dan berkata, "Kenapa wajahmu begitu pucat? Apakah kamu nggak cukup tidur akhir-akhir ini?"
Adera mengangguk, "Kamu duduk dulu. Kalau kamu mau minum, aku hanya punya air dan kopi."
"Nggak usah, beri tahu apa yang terjadi, coba kulihat apa aku bisa membantumu."
Keduanya duduk di sofa. Adera terdiam beberapa saat sebelum berbicara, "Aku memang sedang berpacaran dan kamu kenal orang itu."
Serina tertegun sejenak, lalu tanpa sadar berkata, "Orang yang kamu bicarakan ... nggak mungkin Ferry, 'kan?"
Adera mengatupkan bibirnya, mengangguk dan berkata, "Memang dia. Awalnya aku nggak ingin berhubungan apa pun dengannya, tapi dia menolak menyerah. Kemudian, aku terjatuh saat syuting dan dia mencoba yang terbaik untuk melindungiku ...."
"Sejak itu, pandanganku tentang dia berubah. Awa

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link