Bab 151
"Oke, oke .... Aku akan mendengarkanmu."
Pelayan mendorong kue delapan tingkat itu. Setelah semua orang menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Dhiera, Dhiera secara simbolis memotong kuenya dan mengajak Tavo ke samping untuk berbicara.
Mata Serina penuh keraguan, dia belum pernah mendengar bahwa Dhiera punya cucu ini.
"Pak Aldi, apa hubungan pria ini denganmu?"
Aldi tampak dingin, "Dia anak paman tertuaku, kakak sepupuku."
Serina mengernyit, "Kenapa aku nggak tahu kamu punya paman tertua?"
"Sebelum kamu datang ke Keluarga Drajat, paman tertuaku dan bibiku meninggal dalam kecelakaan mobil. Nggak lama kemudian, Tavo meninggalkan surat dan meninggalkan Kota Darley, jadi wajar kalau kamu nggak tahu."
Lagi pula, dia tidak menyangka Tavo akan kembali.
"Oh."
Serina tak bertanya lagi, lagi pula Aldi sepertinya memiliki hubungan biasa saja dengan sepupunya tersebut.
Sekitar jam 10 malam, setelah para tamu pergi, Dhiera memanggil Serina dan Aldi.
"Tavo, ini adik sepupumu Aldi dan istrinya Se

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link