Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 162

Aldi menyimpan ponselnya dan menatap Merina yang tampak sedih di hadapannya. Kalau sebelumnya, dia akan membujuk Merina, tapi sekarang dia merasa sedikit kesal. "Merina, alasan aku makan bersamamu hari ini adalah untuk berterima kasih atas bantuanmu di pesta ulang tahun nenekku. Nggak ada istilah mau atau nggak mau." Merina tersenyum getir, "Biarpun kamu menceraikan kakakku, aku tetap nggak punya kesempatan, 'kan?" Dia menunduk dan tanpa sadar mengepalkan tangannya. Dia boleh kalah dari siapa pun, tapi kenapa harus kalah dari Serina? Dia tidak terima! Aldi terdiam beberapa detik lalu berkata, "Merina, aku hanya menganggapmu sebagai adikku sekarang." Merina meneteskan air mata, "Kak Aldi, aku nggak akan pernah bisa menganggapmu sebagai kakakku. Aku pernah berpacaran denganmu, aku pernah jatuh cinta padamu, aku nggak mungkin menjadi adikmu. Kalau saja aku nggak mengambek, kalau aku pulang lebih awal, apa kamu nggak akan jatuh cinta pada kakakku?" "Merina, nggak ada kata kalau di dunia in

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.